Foto ini di ambil pada tanggal 28 april 2020
pukul 10.44 Nama Qâdiriyah
diambil dari nama pendirinya yaitu Syaikh Abdul Qâdir al-Jilani yang
memiliki nama lengkap al-Imam Muhyiddin Abu Muhammad Abu Shâlih Abdul Qâdir bin
Abi Shâlih Musa Jangki Dausat al-Jilani, (Ittihâf al-Akâbir, halaman: 112).
Beliau dilahirkan di desa Busytiru kota Jilan pada bulan
Ramadhan tahun 470 H./1077 M. Dan beliau wafat pada malam sabtu 8 Rabi’ul akhir
tahun 561 H/1166 M. di kota Baghdad, (Ittihâf al-Akâbir, halaman: 184 dan
Adhwa’, halaman 24).
2.
Foto ini diambil pada tanggal 28 april 2020 pukul
10.46 Sahabat nabi muhammad saw. adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi
Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Para
Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad,
sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya.
3.
4.
5.
Foto ini di ambil pada pada tanggal 28 april 2020 pukul 10.48 'Umar bin Khattab adalah khalifah kedua
yang berkuasa pada tahun 634 sampai 644. Dia juga digolongkan sebagai salah
satu Khulafaur Rasyidin. 'Umar merupakan salah satu sahabat utama Nabi Muhammad
dan juga merupakan ayah dari Hafshah, istri Nabi Muhammad.
4.
Foto ini diambil pada tanggal 28 april 2020 pukul 10.50 Walisanga adalah tokoh Islam yang
dihormati di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, karena peran historis mereka
dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Walisongo berasal dari kata Wali
adalah "orang yang dipercaya" atau "orang yang ditugaskan"
sedangkan kata Sanga dalam berarti nomor sembilan.
5.
Foto
ini diambil pada tanggal 28 april 2020 pukul 10.50 Sunan drajat (
syarifuddin) diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim,
kemudian mendapat gelar Raden
Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan
Ampel, dan bersaudara dengan Sunan
Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat
mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa
Drajat, Paciran, Kabupaten
Lamongan. Sunan Drajat yang
mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan
Ampel dan terkenal dengan
kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam ia menyebarkan agama Islam di desa Drajat
sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan
Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang
Madu oleh Raden
Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi.